Jumat, 20 Agustus 2010

SIDANG TERBUKA PROGRAM DOKTORAL

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA (UNINUS) BANDUNG

Kamis, tanggal 19 Agustus 2010 bertepatan dengan tanggal 10 Syiam 1431 H telah diselenggarakan sidang terbuka tunggal di Kampus Pascasarjana Program S3 (Doktoral) Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung.
Sidang tersebut dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana S3 (Doktoral) Prof. Dr. H. Sanusi, MA. Promotor Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah, MA. Co Promotor Prof. Dr. H.E. Mulyasa, M.Pd. dan Dr. Hj. Ikka Kartika AF, M.Pd. Penguji Prof. Dr. Enceng, M.Pd, dan Prof. Dr. Nana Syaodih, M.Pd.Sidang terbuka dihadiri oleh seluruh keluarga besar Dr. R. Heryana, M.Si, MM.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Bpk. Dr (C) H. Mamur Sutisna WD, MM.Pd, Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan TK/SD, staff Kurikulum Pendidikan TK/SD dan tamu undangan lainnya.
Dalam sidang tersebut promovendus Dr. R. Heryana, M.Si, MM.Pd. (Kasi Kurikulum Pendidikan TK/SD Kabupaten Subang) dapat mempertahankan disertasinya dengan judul “Kepemimpinan dan Partisipasi Masyarakat dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah” (Studi tentang Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite Sekolah terhadap Efektivitas Manajemen Sekolah dan Kemandirian Sekolah di Kabupaten Subang).
Dr. R. Heryana, M.Si, MM.Pd. menguasai betul isi materi disertasinya, sehingga semua pertanyaan dari keenam penguji dapat dijawab dengan lantang dan lancar tanpa keraguan sedikitpun.

Abstraksi Disertasi

A. Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan Sekolah Dasar masih rendah, citra pendidikan menurun.
Hal ini mencerminkan rendahnya mutu pengelolaan yang antara lain disebabkan rendahnya kemampuan manajerial Kepala Sekolah dan tidak/kurang optimalnya peran serta masyarakat yang diwakili oleh Komite Sekolah.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Kepala Sekolah adalah manajer pendidikan yang dituntut bertanggungjawab atas seluruh komponen sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mutu hasil belajar yang berorientasi kepada user, baik internal (siswa) maupun eksternal (Komite Sekolah/masyarakat, pemerintah maupun lembaga industri dan dunia kerja/stakeholders).
Komite Sekolah memiliki fungsi sebagai pemberi pertimbangan dalam pengambilan keputusan, pendukung (supports), kontrol dan akuntabilitas public, serta mediator antara sekolah dengan masyarakat yang diwakilinya.
Kedua hal tersebut diatas yang menjadi focus penelitian dan tergambarkan pada bagan berikut;

Berdasarkan gambaran di atas maka pokok permasalahannya adalah apakah kepemimpinan Kepala Sekolah dan partisipasi Komite Sekolah berkontribusi terhadap efektivitas manajemen sekolah serta kemandirian sekolah di Kabupaten Subang.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Umum, mendapatkan gambaran tentang manajemen sekolah, kepemimpinan Kepala Sekolah dan partisipasi Komite Sekolah dalam konteks MBS kaitannya dengan efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah.
Khusus;
1. Gambaran manajemen SD rintisan MBS dan Non MBS,
2. Kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah,
3. Kontribusi partisipasi Komite Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah,
4. Kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah dan partisipasi Komite Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah,
5. Perbedaan kepemimpinan Kepala Sekolah, partisipasi Komite Sekolah, efektivitas manajemen sekolah dan tingkat kemandirian antara sekolah rintisan MBS dan Non MBS.

D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran manajemen SD rintisan MBS dan Non MBS?
2. Bagaimana kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah?
3. Bagaimana kontribusi partisipasi Komite Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah?
4. Bagaimana kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah dan partisipasi Komite Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah dalam memanfaatkan sumberdaya sekolah?
5. Bagaimana perbedaan kepemimpinan Kepala Sekolah, partisipasi Komite Sekolah, efektivitas manajemen sekolah dan tingkat kemandirian antara sekolah rintisan MBS dan Non MBS?

E. Asumsi dan Hipotesis Penelitian
Asumsi
a. MBS merupakan model yang strategis dalam pemberdayaan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah (Depdikbud 1999, Tim FIP UPI, 2000)
b. Efektivitas manajemen sekolah dapat dilihat dari produktifitas sekolah/kinerja sekolah
c. Kepala Sekolah sebagai pengelola satuan pendidikan memiliki peran sangat besar atas keberhasilan sekolah
d. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu manajemen membutuhkan partisipasi masyarakat yang terorganisir
e. Indicator kemandirian sekolah; otonomi, demokrasi, kompetitif, kreatif, dan unggul (Jalal dan Supriadi, 2001:41)

Hipotesis
a. Ada kontribusi signifikan kepemimpinan Kepala Sekolah dan partisipasi Komite Sekolah terhadap efektivitas manajemen sekolah
b. Ada kontribusi signifikan kepemimpinan Kepala Sekolah, partisipasi Komite Sekolah dan efektivitas manajemen sekolah terhadap kemandirian sekolah
c. Ada perbedaan yang berarti kepemimpinan Kepala Sekolah, partisipasi Komite Sekolah, efektivitas manajemen sekolah dan tingkat kemandirian antara sekolah rintisan MBS dan Non MBS

F. Paradigma Penelitian
1) Variable bebas 1 (X1), kepemimpinan kepala sekolah dengan sub variable; X1.1 visi strategi kepemimpinan, X1.2 gaya kepemimpinan, X1.3 gaya pengambilan keputusan
2) Variable bebas 2 (X2), partisipasi Komite Sekolah dengan sub variable; X2.1 partisipasi Komite Sekolah sebagai pemberi pertmbangan, X2.2 partisipasi Komite Sekolah sebagai pendukung, X2.3 partisipasi Komite Sekolah sebagai pengontrol, X2.4 partisipasi Komite Sekolah sebagai penghubung
3) Variable endogen, efektivitas manajemen sekolah (Y1), variable terikat, kemandirian sekolah (Y2)

G. Prosedur Penelitian
a. Pendekatan dan Metode
Pendekatan kuantitatif - metode deskriptif analitik, komparatif - metode path analysis dan expost pacto
b. Pengumpulan dan Analisis Data
1) Pengumpulan data; studi dokumen, pedoman wawancara, lembar observasi, angket.
2) Analisis data; program SPSS for Windows versi 11.5

H. Simpulan, Implikasi, Rekomendasi dan Rumusan Dalil
Simpulan
1. Manajemen sekolah yang telah melaksanakan pola MBS lebih efektif, sekolah yang belum melaksanakan pola MBS kurang efektif
2. Bentuk partisipasi masyarakat terhadap sekolah dalam bentuk fikiran, tenaga, benda atau barang, dan dana atau uang.
3. Efektivitas manajemen sekolah yang telah menerapkan pola MBS, baik secara parsial maupun secara simultan dikontribusi oleh gaya pengambilan keputusan dan partisipasi Komite Sekolah sebesar 86,6%, sekolah yang belum menerapkan pola MBS, dikontribusi oleh gaya pengambilan keputusan dan partisipasi Komite Sekolah sebesar 64,8%,
4. Visi strategi kepemimpinan dan efektivitas manajemen sekolah yang telah melaksanakan pola MBS secara simultan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemandirian sekolah sebesar 43,4%, sekolah yang belum melaksanakan pola MBS memberikan kontribusi terhadap kemandirian sekolah sebesar 27,6%
5. Kepemimpinan Kepala Sekolah serta kemandirian sekolah antara sekolah rintisan MBS dan Non MBS berbeda secara nyata. Sekolah rintisan MBS; kepemimpinan Kepala Sekolah lebih baik, Komite Sekolah lebih aktif berperan, manajemen sekolah lebih efektif, sekolah lebih mandiri disbanding sekolah Non rintisan MBS.

Implikasi
a. Sekolah yang telah menerapkan pola MBS menunjukkan keefektifan manajemen sekolah yang lebih baik, sudah waktunya sekolah menerapkan pola MBS untuk dapat mengembangkan kemandirian yang ujungnya berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara komprehensif.
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang telah menerapkan pola MBS memberikan kontribusi terhadap efektivitas dan kemandirian sekolah, hal ini berimplikasi terhadap kebijakan dalam rekruitmen calon Kepala Sekolah.
c. Untuk meningkatkan efektivitas manajemen sekolah perlu ditingkatkan kompetensi Komite Sekolah melalui optimalisasi perannya.
d. Untuk pengembangan kemandirian sekolah diperlukan perhatian khusus terhadap factor kepemimpinan Kepala Sekolah, Komite Sekolah serta efektivitas manajemen sekolah.
e. Penerapan pola MBS hendaknya terus dilaksanakan agar tercapai peningkatan yang berkelanjutan (continuous improvement).

Rekomendasi
a. Untuk meningkatkan kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin sekolah, perlu adanya kegiatan seminar, workshop atau pelatihan.
b. Untuk meningkatkan peran Komite Sekolah, perlu diadakan pencerahan secara terjadwal melalui seminar, lokakarya, atau pelatihan.
c. Perlu adanya sosialisasi secara terus menerus tentang penerapan pola MBS yang tepat dan benar, sehingga tercapai efektivitas manajemen sekolah dan kemandirian sekolah yang diharapkan.
d. Peran Dewan Pendidikan dalam ikut membina Komite Sekolah perlu ditingkatkan melalui seminar, lokakarya, pelatihan, dan mengeluarkan pedoman.
e. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan berdasarkan peluang-peluang yang muncul dari hasi studi ini.

Rumusan dalil-dalil
a. Semakin efektif kepemimpinan Kepala Sekolah, semakin bermutu proses manajemen di sekolah,
b. Semakin bermutu proses manajemen di sekolah, semakin efektif manajemen sekolah,
c. Semakin efektif manajemen sekolah, semakin berkembang kemandirian sekolah,
d. Semakin optimal Komite Sekolah diberdayakan, semakin besar peluang untuk berpartisipasi, sehingga rasa memiliki dan tanggungjawab semakin tinggi yang berdampak terhadap efektivitas manajemen sekolah.

Semoga dengan lahirnya Doktor Ilmu Pendidikan, semakin mewarnai dunia pendidikan di Kabupaten Subang, lebih khusus lagi mutu pendidikan di Kabupaten Subang semakin meningkat. Amin.

Dr. R. Heryana, M.Si, MM.Pd. dikukuhkan menyandang gelar “Doktor Ilmu Pendidikan” pada tanggal 19 Agustus 2010 dengan IPK 3,82 (Cum Laud).




KKPS TK/SD Kab. Subang
 

2 komentar:

  1. Menggunakan path analysis, biasanya ada simpulan tentang kontribusi "tidak langsung"nya???

    BalasHapus
  2. kalau menggunakan path analysis, harus ada simpulan tentang "kontribusi tidak langsung"nya ????

    BalasHapus